This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, November 19, 2013

Perbandingan KBK 2004 dan KTSP 2006 dengan Kurikulum 2013

KBK 2004 – KTSP 2006:
  1. Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
  2. Standar Isi dirumuskan berdasarkan tujuan mata pelajaran (standar kompetensi lulusan mata pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
  3. Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan
  4. Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
  5. Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Kurikulum 2013:
  1. Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan
  2. Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran
  3. Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
  4. Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
  5. Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
Perbedaan esensial kurikulum SD pada KTSP 2006 dengan Kurikulum 2013
KTSP 2006:
  1. Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu
  2. Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
  3. Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain
  4. Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda
  5. Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [separated curriculum]
  6. Tematik untuk kelas I – III [belum integratif]
Kurikulum 2013:
  1. Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]
  2. Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
  3. Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan keterampilan berbahasa}
  4. Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,….
  5. Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum]
  6. Tematik Integratif untuk Kelas I – VI.
Berikut bahan tayang untuk sosialisasi kurikulum 2013:
Sementara bahan tayang Kepala BPSDMP & PMP pada Rakor Penjaminan Mutu Pendidikan yang diselenggarakan LPMP Prov. NTT sebagai berikut:
Berikut contoh buku guru dan buku siswa kurikulum 2013:

PERBANDINGAN KURIKULUM 2006 DENGAN KURIKULUM 2013 DAN ANALISISNYA


NO
PERBEDAAN
KURIKULUM 2006
KURIKULUM 2013
1
Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut.
1.      Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2.      Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3.      Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.


Pendidikan dasar dan menengah, dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:
a.       beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur;
b.      berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
c.       sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
d.      toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.




2.
Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
·         Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia 
·         Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
·         Kelompok mata pelajaran  ilmu pengetahuan dan teknologi
·         Kelompok mata pelajaran estetika
·         Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Ditinjau dari manajemen sekolah, maka KTSP pada dasarnya merupakan bentuk perencanaan satuan pendidikan pada bidang intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler untuk mencapai visi, misi, dan tujuannya. 
Dokumen KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah setidak-tidaknya meliputi:
1.    Kurikulum nasionalyang terdiri dari Rasional, Kerangka Dasar Kurikulum, Struktur Kurikulum, Deskripsi Matapelajaran, KI dan KD, dan Silabus untuk satuan pendidikan terkait.
2.    Kurda yang terdiri dari KD dan Silabus  yang dikembangkan oleh daerah yang bersangkutan, dengan acuan KI yang dikembangkan pada kurikulum nasional
3.    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4.    Kegiatan kurikuler (intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler)
5.    Kalender Pendidikan.


3.
Sistem yang digunakan

Dalam kurikulum 2006 yang digunakan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar
Berbasis mata pelajaran, masing-masing disiplin ilmu dibahas atau dikelompokkan dalam satu mata pelajaran.

Dalam kurikulum 2013 yang digunakan  Kompetensi Inti (KI)
Berbasis tematik, sehingga dalam pembelajaran yang digunakan adalah tema-tema yang menjadi acuan atau bahan ajar.

4.
Silabus yang digunakan

Silabus yang digunakan adalah silabus yang dibuat oleh masing-masing satuan pendidikan yang berdasarkan silabus nasional.

Silabus yang digunakan adalah silabus dari pusat, sehingga seluruh indonesia menggunakan silabus yang sama.

6
Mata pelajaran pancasila

Dalam kurikulum 2006, mata pelajaran pendidikan pancasila ditiadakan dan diganti dengan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.


Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dirubah menjadi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.

5
Implementasi kurikulum


Dalam kurikulum 2006, sistem yang digunakan adalah penjurusan.

Dalam kurikulum 2013, sistem yang digunakan adalah peminatan.


7
Beban belajar siswa
Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran yang terlalu kompleks melebihi kemampuan siswa.
Beban belajar siswa lebih sedikit dan disesuaikan dengan kemampuan siswa
8
Proses penilaian
Berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output
Berbasis kemampuan
melalui penilaian proses dan output
10
Penilaian
Menekankan aspek kognitif
Test menjadi cara penilaian yang dominan

Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional Penilaian test dan portofolio saling melengkapi

11
Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Memenuhi kompetensi profesi saja Fokus pada ukuran kinerja PTK

Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal motivasi mengajar

12
Pengelolaan Kurikulum
·         Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalampengelolaan kurikulum
·         terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa
mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah
Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran
(Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikulum)
·         Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan
·         Satuan pendidikan mampumenyusun
kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah
(Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki
kendali kualitas dalam pelaksanaan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan)


Analisis:
Secara keseluruhan, bisa dikatakan bahwa konsep yang dijelaskan dalam kurikulum 2013 lebih baik dan lebih terarah dibandingkan kurikulum 2006. Hal ini dikarenakan dalam kurikulum 2013, guru dituntut untuk tidak hanya sekedar menyampaikan materi namun juga mengajarkan nilai- nilai positif untuk membangun karakter peserta didik dimana dalam hal ini masing – masing sekolah diperkenankan menyusun sesuai dengan kemampuan peserta didik dan mengacu pada Visi dan Misi sekolah masing - masing. Kurikulum 2006 belum mampu menggambarkan sikap – sikap  yang harus dikembangkan untuk peserta didik, karena kompetensi yang dibutuhkan untuk pengembangan karakter tidak terakomodasi di dalamnya dan dimana hal ini belum mampu terspesifikasikan dimana masing – masing kemampuan sekolah yang berbeda. Kurikulum 2013 lebih peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun global. Walaupun lebih baik karena sudah menekankan terhadap pengembangan karakter, namun kurikulum 2013 ini tetap harus dikaji dan di evaluasi secara komprehensif dimana segala kekurangan dan kelebihan harus terakomodir sehingga dapat memaksimalkan sosialisasi kurikulum. Kurikulum ini belum bisa langsung diterapkan karena dibutuhkan persiapan yang matang untuk didapat diperoleh hasil yang diinginkan. Pemerintah perlu memperhatikan lagi KI dan KD sehingga dapat ditafsirkan secara jelas oleh para pelaksana pendidikan. Kesiapan perangkat pembelajaran dan sosialisasi sangat diperlukan. Pemerintah juga perlu memperhatikan kemampuan guru secara umum dalam menjabarkan kurikulum yang ada. Sehingga dalam hal ini pendidik dan tenaga kependidikan harus memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal motivasi mengajar.

Perbedaan Esensial KTSP dan Kurikulum 2013

logo kurikulum 2013Perbedaan Esensial KTSP dan Kurikulum 2013~Perbedaan pokok antara KTSP atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (Kurikulum 2006) yang selama ini diterapkan dengan Kurikulum 2013 yang akan dijalankan secara terbatas mulau Juli 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan pembelajaran. Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.
Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat , namun  guru tetap dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus, terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, kajian silabus tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun kelompok sehingga diharapkan para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih tajam, utuh dan komprehensif dalam memahami  seluruh isi silabus yang telah disiapkan tersebut.
Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih merupakan kewenangan guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku Babon (termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah.
Perbedaan esensial dari KTSP dan kurikulum 2013 itu sendiri adalah sebagai berikut :
No
KTSP
Kurikulum 2013
1
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentuTiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (Sikap, Keteampilan, Pengetahuan)
2
Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiriMata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi  dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
3
Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lainBahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa)
4
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbedaSemua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar…
5
Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisahBermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lainKonten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya
6
Tematik untuk kelas I-III (belum integratif)Tematik integratif untuk kelas I-III
7
TIK mata pelajaran sendiriTIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain
8
Bahasa Indonesia sebagai pengetahuanBahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
9
Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas XITidak ada penjurusan SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
10
SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensiSMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.
11
Penjurusan di SMK sangat detilPenjurusan di SMK tidak terlalu detil sampai bidang studi, didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan d

Perbedaan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013

Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013

Menurut para penyusun kurikulum 2013, perbedaan antara kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :

Kurikulum 2006
Kompetensi Lulusan
1.      Belum sepenuhnya menekankan pendidikan karakter
2.      Belum menghasilkan Keterampilan sesuai kebutuhan

3.      Pengetahuan-pengetahuan lepas

Kurikulum 2013
Kompetensi Lulusan
1.      Berkarakter mulia
2.      Keterampilan yang relevan
3.      Pengetahuan-pengetahuan terkait

Kurikulum 2006
Materi Pembelajaran
1.     Belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan
2.     Beban belajar terlalu berat
3.     Terlalu luas, kurang mendalam

Kurikulum 2013
Materi Pembelajaran
1.     Relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan
2.     Materi esensial
3.     Sesuai dengan tingkat perkembangan anak


Kurikulum 2006
Proses Pembelajaran
1.        Berpusat pada guru (teacher centered learning)
2.        Sifat pembelajaran yang berorientasi pada buku teks
3.        Buku teks hanya memuat materi bahasan

Kurikulum 2013
Proses Pembelajaran
1.        Berpusat pada peserta didik (student centered active learning)
2.         Sifat pembelajaran yang kontekstual
3.        Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan

Kurikulum 2006
Penilaian
1. Menekankan aspek kogniti
2.  Test menjadi cara penilaian yang dominan

Kurikulum 2013
Penilaian
1.  Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional
            2.  Penilaian test dan portofolio saling melengkapi




Kurikulum 2006
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1.  Memenuhi kompetensi profesi saja
2.  Fokus pada ukuran kinerja


Kurikulum 2013
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal
2. Motivasi mengajar

Kurikulum 2006
Pengelolaan Kurikulum
1. Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikulum
2. Masih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulum
    tanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan
    peserta didik, dan potensi daerah
3. Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran

Kurikulum 2013
Pengelolaan Kurikulum
1.  Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam
     pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan.
2. Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan
     mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta
    didik, dan potensi daerah
3. Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks
    dan pedoman


Permasalahan Kurikulum 2006
No Pe
1. Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.
2.  Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
3.  Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
4.  Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangansoft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.
5.  Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
6.  Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
7. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (sikap,
keterampilan, dan pengetahuan) dan belum tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.
8. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak  menimbulkan multi tafsir.

Menurut kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam suatu jenjang pendidikan. Dalam Kurikulum sekarang (KTSP), materi muatan local dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum. Misalnya untuk kurikulum SMP dan MTs terdiri dari 10 mata pelajaran, muatan local, dan pengembangan diri yang harus di berikan kepada peserta didik.




Pada Kurikulum 2013 nanti ada perubahan mendasar disbanding kurikulum sekarang, yaitu antara lain :
1.      Untuk SD meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangi menjadi 6 melalui pengintergrasian beberapa mata pelajaran :
·         IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dll.
·         IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
·         Muatan Lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
·         Mata pelajaran Pengembangan Diri diintergrasikan ke semua pelajaran
2.      Untuk SD menambah 4 jam pelajaran dalam per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian.
3.      Untuk SMP meminimumkan jumlah mata pelajran dengan hasil dari 12 dapat dikurangi menjadi 10 melalui pengintergrasian beberapa mata pelajaran :
·         TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri.
·         Muatan Lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya.
·         Mata Pelajaran Pengembangan Diri diintergrasikan ke semua mata pelajaran.

4.      Untuk SMP menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian

Soal Latihan SPLDV

Soal No. 1 Diberikan dua persamaan linier 2x + y = 12 dan x − y = 3 . Tentukan nilai x dan nilai y dengan menggunakan metode eliminasi! Pem...