Saturday, November 5, 2011

NOMOR 1 (Jelaskan tujuan pendidikan yang pertama kali dikenalkan oleh Benjamin. S. Bloom serta proses kognitif yang diperkenalkannya)

Orang pintar gak plagiat
      1. Pada tahun 1956 Benjamin S. Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan mengemukakan Konsep       Taksonomi Bloom. Konsep ini mengklasifikasikan tujuan pendidikan dalam tiga ranah(domain), yaitu kognitif,   afektif dan psikomotorik. Setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Ranah kognitif meliputi fungsi memproses informasi, pengetahuan dan keahlian mentalitas. Ranah afektif meliputi fungsi yang berkaitan dengan sikap dan perasaan. Sedangkan ranah psikomotorik berkaitan dengan fungsi manipulatif dan kemampuan fisik.                                                          
      Tujuan pendidikan Bloom dibagi menjadi tiga yaitu :
A.    Ranah kognitif (cognitive domain)
      Ranah kognitif merupakan ranah yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6 tingkatan. Domain ini terdiri dari dua bagian: Bagian pertama berupa adalah Pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa Kemampuan dan Keterampilan Intelektual (kategori 2-6).
·         Pengetahuan (Knowledge)
         Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk produk, dsb.
·         Pemahaman (Comprehension)
       Dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dsb. Sebagai contoh, orang di level ini bisa memahami apa yg diuraikan dalam fish bone diagram, pareto chart, dsb.
·         Aplikasi (Application)
      Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yang berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram atau pareto chart.
·         Analisis (Analysis)
      Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan.
·         Sintesis (Synthesis)
      Satu tingkat di atas analisa, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.
·         Evaluasi (Evaluation)
      Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb.

B.     Affective Domain (Ranah Afektif)
      Pada ranah afektif berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Ranah ini terbaagi atas empat kategori antara lain.
·         Penerimaan (Receiving/Attending)
      Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya.
·         Tanggapan (Responding)
      Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan.
·         Penghargaan (Valuing)
      Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku.
·         Pengorganisasian (Organization)
      Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten. Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value Complex). Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya-hidupnya.
C.     Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor)
      Ranah psikomotor berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin. Ranah psikomotor terbagi atas 5 kategori. Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi oleh ahli lain berdasarkan domain yang dibuat Bloom.
·         Persepsi (Perception)
Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan.
·         Kesiapan (Set)
Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan.

·         Guided Response (Respon Terpimpin)
      Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
·         Mekanisme (Mechanism)
      Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap.
·         Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response)
     Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks.
·         Penyesuaian (Adaptation)
       Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi.
·         Penciptaan (Origination)
      Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu.
    Proses kognitif yang dikemukan oleh Benjamin. S. Bloom di uraikan pada tabel sebagai berikut
Kecakapan
Definisi
Kata Kunci
       Pengetahuan
           Mengingat kembali informasi                             
      identifikasi, deskripsi, nama, label, pengenalan, reproduksi, menyertai, mengikuti
       Pemahaman
      Pemahaman terhadap makna,  interpretasi dari sebuah konsep
      ringkasan, mengubah, mempertahankan, mengartikan, interpretasi, pemberian contoh
         Penerapan               
     Penggunaan dari informasi atau konsep dalam suatu situasi yang baru
     membangun, membuat, model, perkiraan, prediksi, persiapan
          Analisis                   
       Memecah informasi atau konsep ke dalam beberapa bagian untuk menjadikannya lebih mudah dipahami
membandingkan, memecah, membedakan, memilih, memisahkan
      Penggabungan / penciptaan kembali / sintesa
      Menggabungkan beberapa gagasan secara bersama untuk membentuk sesuatu yang baru
      kategorisasi, generalisasi, rekonstruksi
       Evaluasi                      
       Memutuskan nilai dan manfaat  
      meninjau, kritik, menilai, argumentasi, dukungan














0 comments:

Post a Comment

Soal Latihan SPLDV

Soal No. 1 Diberikan dua persamaan linier 2x + y = 12 dan x − y = 3 . Tentukan nilai x dan nilai y dengan menggunakan metode eliminasi! Pem...